Jumat, 19 Desember 2008

Doa Minta Jodoh

Ya Tuhan, kalau dia memang jodohku,
dekatkanlah....
Tapi kalau bukan jodohku,
Jodohkanlah...
Jika dia tidak berjodoh denganku,
maka jadikanlah kami jodoh...
Kalau dia bukan jodohku,
jangan sampai dia dapat jodoh yang lain selain aku...
Kalau dia tidak bisa dijodohkan denganku,
jangan sampai dia dapat jodoh yang lain, biarkan dia
tidak
berjodoh sama seperti diriku,

Ya Tuhan, kalau dia memang jodohku,
dekatkanlah....
Tapi kalau bukan jodohku,
Jodohkanlah...
Jika dia tidak berjodoh denganku,
maka jadikanlah kami jodoh...
Kalau dia bukan jodohku,
jangan sampai dia dapat jodoh yang lain selain aku...
Kalau dia tidak bisa dijodohkan denganku,
jangan sampai dia dapat jodoh yang lain, biarkan dia
tidak
berjodoh sama seperti diriku,

Read More..

Hal yang dilarang setelah makan

* Don't smoke- Experiment from experts proves that smoking a cigarette after meal is comparable to smoking 10 cigarettes (chances of cancer is higher).
Jangan Merokok - Penelitian dari para ahli membuktikan bahwa merokok sebatang rokok setelah makan sama dengan merokok 10 rokok (kemungkinan terserang kanker lebih besar)


* Don't eat fruits immediately - Immediately eating fruits after meals will cause stomach to be bloated with air. Therefore take fruit 1-2 hr after meal or 1hr before meal.
Jangan langsung makan buah-buahan - Langsung makan buah-buahan setelah makan akan menyebabkan perut dipenuhi dengan udara. Untuk itu makanlah buah-buahan 1-2 jam setelah makan atau 1 jam sebelum makan .


* Don't drink tea - Because tea leaves contain a high content of acid. This substance will cause the Protein content in the food we consume to be hardened thus difficult to digest.
Jangan minum Teh - karena daun teh mengandung kandungan asam yang tinggi. kandungan ini akan menyebabkan kandungan protein pada makanan yang telah kita konsumsi sulit untuk dicerna.


* Don't loosen your belt - Loosening the belt after a meal will easily cause the intestine to be twisted & blocked.
Jangan mengendorkan ikat pinggangmu - Mengendorkan ikat pinggang setelah makan akan menyebabkan usus terbelit dan terblokir.


* Don't bathe - Bathing will cause the increase of blood flow to the hands, legs & body thus the amount of blood around the stomach will therefore decrease. This will weaken the digestive system in our stomach.
Jangan Mandi - Mandi akan menaikan aliran darah ke tangan, kaki dan badan yang menyebabkan jumlah dara sekitar perut akan terus berkurang. Hal ini akan melemahkan system pencernaan di dalam perut kita.


* Don't walk about - People always say that after a meal walk a hundred steps and you will live till 99. In actual fact this is not true. Walking will cause the digestive system to be unable to absorb the nutrition from the food we intake.
Jangan Berjalan-jalan - Orang-orang sering mengatakan bahwa berjalan beberapa langkah setelah makan akan memperpanjang umur. Pada kenyataannya hal ini tidaklah benar. Berjalan akan menyebabkan system pencernaan tidak mampu menyerab nutrisi dari makanan yang telah kita makan.


* Don't sleep immediately - The food we intake will not be able to digest properly. Thus will lead to gastric & infection in our intestine.
Jangan langsung tidur - Makanan yang kita makan tidak dapat dicerna secara baik. Hal ini akan menyebabkan usus mengalami kembung dan peradangan.


Read More..

Menjadi Orang Tua Percontohan

Dari berbagai kemungkinan masalah yang bisa timbul, tentu peran orang tua tidak bisa diabaikan. Sikap orang tua terhadap TV akan mempengaruhi perilaku anak. Maka sebaiknya orang tua lebih dulu membuat batasan pada dirinya sebelum menentukan batasan bagi anak-anaknya. Biasanya, di kala lelah atau bosan dengan kegiatan rumah, orang tua suka menonton TV. Tetapi kalau itu tidak dilakukan dengan rutin, artinya Anda bisa melakukan kegiatan lain kalau sedang jenuh, anak akan tahu ada banyak cara beraktivitas selain menonton TV.
Usahakan TV hanya menjadi bagian kecil dari keseimbangan hidup anak. Yang penting, anak-anak perlu punya cukup waktu untuk bermain bersama teman-teman dan mainannya, untuk membaca cerita dan istirahat, berjalan-jalan dan menikmati makan bersama keluarga. Sebenarnya, umumnya anak-anak senang belajar dengan melakukan berbagai hal, baik sendiri maupun bersama orang tuanya.


Hal penting kedua adalah mengikutsertakan anak dalam membuat batasan. Tetapkan apa, kapan, dan seberapa banyak acara TV yang ditonton. Tujuannya, agar anak menjadikan kegiatan menonton TV hanya sebagai pilihan, bukan kebiasaan. Ia menonton hanya bila perlu. Untuk itu video kaset bisa berguna, rekam acara yang Anda sukai lalu tonton kembali bersama-sama pada saat yang sudah ditentukan. Cara ini akan membatasi, karena anak hanya menyaksikan apa yang ada di rekaman itu.
Masalah jenis program yang ditonton sangat penting dipertimbangkan sebab itu menyangkut masalah kekerasan, adegan seks, dan bahasa kotor yang kerap muncul dalam suatu acara. Kadang ada acara yang bagus karena memberi pesan tertentu, tetapi di dalamnya ada bahasa yang kurang sopan, atau adegan - seperti pacaran, rayuan - yang kurang cocok untuk anak-anak. Maka sebaiknya orang tua tahu isi acara yang akan ditonton anak. Usia anak dan kedewasaan mereka harus jadi pertimbangan. Dalam hal seks, orang tua sebaiknya bisa memberi penjelasan sesuai usia, kalau ketika sedang menonton dengan anak-anak tiba-tiba nyelonong adegan "saru".
Masalah bahasa pun perlu diperhatikan agar anak tahu mengapa suatu kata kurang sopan untuk ditiru. Orang tua bisa menjelaskannya sebagai ungkapan untuk keadaan khusus, terutama di TV untuk mencapai efek tertentu.

Read More..

Resep Kue Pernikahan

Bahan :
1 pria sehat,
1 wanita sehat,
100% Komitmen,
2 pasang restu orang tua,
1 botol kasih sayang murni.

Bumbu:
1 balok besar humor,
25 gr rekreasi,
1 bungkus doa,
2 sendok teh telpon-telponan,
5 kali ibadah/hari
Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang.


Tips:
Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang.
sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH,
walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.)
- Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupun
modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang
menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
- Gunakan Kasih sayang cap "DAKWAH" yang telah mendapatkan penghargaan ISO
dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.

Cara Memasak:
- Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa
niat yang murni.
- Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua
secara merata.
- Masukkan niat yang murni kedalam loyang dan panggang dengan api merata
sekitar 30 menit didepan penghulu.
- Biarkan di dalam loyang tadi dan sirami dengan bumbunya.
- Kue siap dinikmati.

Catatan:
- Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak
dinikmati dalam keadaan hangat. Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan
lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa
kemudian dihangatkan lagi di oven bermerek "Tempat Ibadah".hingga berwarna kental mesra merah muda
- Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan.

Read More..

Tips Mengirim Naskah Artikel ke Media Massa

Sebagai penulis tentunya kita dituntut untuk selalu produktif dalam menghasilkan berbagai karya tulisan, baik itu yang berupa cerita fiksi, atau bahkan tulisan yang sifatnya informatif, seperti artikel mengenai cara berkebun, artikel resep masakan, maupun artikel mengenai segala hal yang berhubungan dengan teknologi, misalnya saja artikel tentang berbagai tips dan pembahasan mengenai software komputer terkini. Ingatlah bahwa tulisan kita bisa “dijual” dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas. Tentu kita tidak ingin bahwa tulisan dan naskah karya kita hanya menumpuk begitu saja di rumah, atau bahkan di hard disk komputer kita tanpa berdaya guna apa-apa. Buat apa produktif kalau kita tidak bisa menghasilkan “uang”, sesuatu yang bisa sekedar menjadi insentif bagi kita untuk terus berkarya. Memang segala kegiatan tulis menulis tidak sepenuhnya harus melulu bersangkut paut dengan uang, namun tentunya sebagai penulis kita juga membutuhkan penghasilan untuk dapat terus “hidup” dan “eksis” melalui tulisan-tulisan kita. Honor yang kita dapat dari menulis selanjutnya bisa kita gunakan untuk berbagai keperluan riset, misalnya, atau paling tidak untuk membiayai pengeluaran “perangko” atau untuk membiayai “ongkos mengirim artikel melalui internet di warnet”. Oleh karena itulah, sedapat mungkin setiap naskah tulisan kita hendaknya berbobot, berkualitas dan bernilai “jual” sehingga bisa layak dimuat di berbagai media massa baik lingkup nasional maupun internasional.


Karena dewasa ini dunia internet sudah begitu akrab di kalangan para penulis dan banyak membantu dalam pengiriman naskah artikel dengan biaya yang lebih murah, cepat dan efisien, maka dalam artikel tips kali ini akan dimuat beberapa alamat e-mail redaksi media massa mulai dari surat kabar, tabloid hingga majalah. Semoga alamat-alamat e-mail ini cukup berguna bagi para penulis yang ingin “mengadu nasib” mengirimkan naskah-naskah artikelnya. Naskah artikel bisa dilampirkan sebagai file attachment (file lampiran) dalam e-mail yang kita kirim ke redaksi media massa. Tentunya di e-mail yang kita kirim tersebut, sebaiknya kita berikan surat pengantar yang berisikan mengenai data pribadi kita, seperti nama, alamat, pendidikan terakhir penulis, minat dan spesialisasi penulis, nomor telepon, alamat e-mail hingga nomor rekening bank untuk menampung honor dari media massa bila tulisan kita dimuat. Biasanya kita baru akan menerima respon atau konfirmasi dimuat tidaknya karya tulis kita antara 1 hingga 2 bulan semenjak tanggal pengiriman naskah artikel.

Berikut ini disajikan beberapa alamat e-mail redaksi media massa (surat kabar, tabloid dan majalah baik dalam maupun luar negeri), semoga bisa membantu Anda yang ingin mengirimkan naskah karya tulisan demi mengais rupiah atau bahkan dolar dan euro :

Surat Kabar “Berita Sore” (Indonesia) redaksi@beritasore.com
Surat Kabar “Medan Bisnis” (Indonesia) mdnbisnis@nusa.net.id
Surat Kabar “Mediator” (Indonesia) mediator@indosat.net.id
Surat Kabar “Portibi” (Indonesia) portibidnp@yahoo.com
Surat Kabar “Realitas” (Indonesia) info@realitasonline.com
Surat Kabar “Sinar Indonesia Baru” (Indonesia) redaksi@hariansib.com
Surat Kabar “Waspada” (Indonesia) waspada@indosat.net.id
Surat Kabar “Sumatera Ekspres” (Indonesia) sumeks@plg.mega.net.id
Surat Kabar “Berita Kota” (Indonesia) berikot@vision.net.id
Surat Kabar “Bisnis Indonesia” (Indonesia) bisnis@bisnis.co.id
Surat Kabar “Seputar Indonesia” (Indonesia) redaksi@seputar-indonesia.com
Surat Kabar “The Jakarta Post” (Indonesia) jktpost2@cbn.net.id ;
Surat Kabar “Warta Kota” (Indonesia) warkot@indonesia.com
Surat Kabar “Pikiran Rakyat” (Indonesia) redaksi@pikiran-rakyat.com
Surat Kabar “Suara Merdeka” (Indonesia) redaksi@suaramer.famili.com ; kukrit@suaramerdeka.com
Surat Kabar “Kedaulatan Rakyat” (Indonesia) redaksi@kr.co.id
Surat Kabar “Jawa Pos” (Indonesia) editor@jawapos.co.id ; indopos@jawapos.co.id
Surat Kabar “Seputar Indonesia” (Indonesia) redaksi@seputar-indonesia.com ;marcomm@seputar-indonesia.com ; sindo_jatim@yahoo.co.id ; seputarindonesia@gmail.com
Surat Kabar “Suara Pembaruan” (Indonesia) koransp@suarapembaruan.com
Surat Kabar “Kompas” (Indonesia) kompas@kompas.com ; opini@kompas.com ; opini@kompas.co.id
Surat Kabar “Koran Tempo” (Indonesia) ktminggu@tempo.co.id ; koran@tempo.co.id
Majalah Komputer “PC Media” (Indonesia) redaksi@pcmedia.co.id
Majalah Komputer “CHIP” (Indonesia) redaksi@chip.co.id
Majalah Komputer “Komputer Aktif” (Indonesia) komputeraktif@gramedia-majalah.com ;surat-aktif@gramedia-majalah.com
Majalah Komputer “Info Komputer” (Indonesia) redaksi@infokomputer.com
Majalah / Tabloid Komputer “Tabloid PC Plus” redaksi@tabloidpcplus.com ; naskah@tabloidpcplus.com
Tabloid Komputer “PC Mild” (Indonesia) pcmild@pcmedia.co.id
Majalah Komputer “E Indonesia” (Indonesia) redaksi@majalaheindonesia.com
Majalah Remaja “Kawanku” (Indonesia) www.kawanku-online.comMajalah Remaja “Lisa” (Indonesia) redaksilisa@lisa.co.id
Majalah Remaja “Gadis” (Indonesia) info@gadis-online.com ; surat-surat@gadis-online.com
Majalah Cerpen Remaja “Cerita Kita” (Indonesia) ceritakita@indosat.net.id
Majalah Sastra “Horison” (Indonesia) horisonpuisi@centrin.net.id ; horisoncerpen@centrin.net.id ;horisonesai@centrin.net.id ; kakilangit@centrin.net.id ; horison@centrin.net.id
Majalah Sepak Bola “Soccer” (Indonesia) soccer@gramedia-majalah.comMajalah Sebenarnya masih banyak lagi alamat e-mail berbagai media massa yang bisa dijumpai di internet, dan bila Anda masih kurang puas dan ingin mencari lebih banyak lagi alamat e-mail berbagai media massa di seluruh dunia, Anda bisa mencarinya melalui www.google.com atau www.yahoo.com .

Read More..

Tips menulis bagi pemula

Bagi Anda yang ingin memulai menulis sebagai karir utama atau sekedar hobi untuk mengisi waktu luang, berikut ini beberapa tips yang mungkin akan membantu Anda. Tulisan ini dibuat bukan untuk maksud sok menggurui, tapi dibuat sekedar untuk berbagi pengalaman dengan para pembaca yang berkeinginan untuk menekuni dunia tulis menulis. Penulis artikel ini yakin bahwa banyak di antara pembaca yang mungkin membaca artikel ini jauh lebih mahir dan lebih mumpuni pengetahuan dan keahliannya dalam bidang tulis menulis. Baiklah berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dan bisa dijadikan pedoman untuk memulai sebuah tulisan.


1. Tetapkanlah suatu ide dasar / tema dari tulisan Anda. Kembangkan ide tersebut dalam suatu kerangka pemikiran / kerangka tulisan, yaitu buatlah semacam skema / bagan alur mengenai tulisan yang hendak dibuat. Banyak orang yang menyebut skema ini dengan “PARADIGMA TULISAN”.

2. Setelah membuat skema / paradigma tulisan, mulailah lakukan sedikit riset (banyak juga akan semakin bagus). Riset bisa berawal dari tulisan di buku-buku, berita di televisi, artikel-artikel yang menunjang baik di koran maupun dari internet. Riset juga bisa pula didukung dengan informasi dari narasumber, yaitu orang yang berkompeten di bidang kajian yang akan menjadi bahan penulisan kita. Pengambilan data dari narasumber bisa dengan metode random sampling (metode pemilihan narasumber/responden secara acak), snowball sampling (metode pemilihan narasumber/responden dari mulut ke mulut, dimana jumlah responden akan bertambah banyak ; misal kita datangi si A, lalu kita wawancara, kita mintai pendapatnya tentang topik yang akan menjadi bahan tulisan kita, lalu kita tanyai si A, siapa lagi yang bisa kita datangi untuk kita mintai informasi. Misalnya si A menyebutkan nama teman-temannya yang juga ahli di bidang itu, misalnya si B, si C dan si D. Maka selanjutnya kita datangi si B, si C dan si D untuk mengorek keterangan lebih lanjut, demikian seterusnya hingga jumlah responden semakin lama semakin banyak dan data/keterangan serta informasi yang kita butuhkan semakin valid dan teruji kebenarannya). Bisa juga kita melakukan survei, seluruh responden/narasumber yang berkompeten dalam bidang tersebut (100% semuanya kita wawancarai) kita minta keterangan tentang topik yang akan menjadi bahan tulisan kita. Metode survei ini meskipun bisa menghasilkan data awal yang cukup valid, namun membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dari ketiga metode pengumpulan data di atas, terserah kepada pembaca untuk memilih mana yang terbaik.

3. Dari hasil riset dan wawancara dengan nara sumber, mulailah untuk memilah-milah dan melakukan penggolongan informasi tersebut dalam beberapa kategori. Tiap versi yang berbeda dari hasil riset belum tentu salah 100%, namun perlu kita telaah lebih jauh dan kita lakukan analisa berdasarkan cara berpikir secara sistematis dan logis. Mungkin saja potongan-potongan informasi tersebut merupakan secuil saja dari sejumlah besar informasi yang bila kita gabung-gabungkan dan kita analisa secara mendalam akan menghasilkan suatu gambaran global (the big picture) dari suatu masalah / topik yang akan kita bahas. Bahasa sederhananya, yaitu kita ibaratnya mencari potongan-potongan informasi seperti halnya kalau kita mengumpulkan potongan kepingan gambar dalam permainan puzzle, lalu kita akan satukan potongan-potongan kecil itu pelan-pelan (gak usah terburu-buru, karena hasilnya tentu kurang bagus dan bisa saja analisa kita menjadi salah dan tulisan kita tidak valid), hingga akhirnya kita akan memperoleh hasil akhir yaitu gambar utuh yang bisa kita pahami. Ooo ternyata ini gambar sapi toh ? Kalau kita melihat sesuatu hanya sepotong sepotong lalu buru-buru kita lakukan analisa tentu analisa kita bisa saja salah bukan ?

4. Dalam melakukan pembahasan dalam tulisan kita (memulai menulis), bisa saja kita membahas mulai dari hal-hal yang global dulu, baru kemudian sampai ke hal-hal yang kecil/detil. Namun bisa juga kita mulai dari hal-hal yang kecil (potongan-potongan informasi yang berhasil kita kumpulkan) baru kita satukan dan kita bahas hingga kita bisa menyimpulkan gambaran global / keseluruhan pandangan dari suatu masalah (misalnya, dari pembahasan mengenai, buntut, kaki, perut, kepala, telinga, mulut, mata dan hidung, akhirnya kita sampai pada pembahasan mengenai makhluk apa yang kita bahas tadi. Ooo ternyata ini sapi !). Metode pembahasan dan penulisan mulai dari hal-hal kecil / potongan-potongan informasi yang kemudian disatukan dalam suatu kesimpulan akhir tentang sesuatu itu, biasa kita temui dalam tulisan-tulisan novel atau bahkan film misteri yang kita tontong di bioskop atau televisi.

5. Mengenai alur waktu kita bercerita (misal dalam penulisan cerpen atau novel), bisa kita menggunakan alur runtut (dari awal sampai akhir waktunya urut dan runtut/berkesinambungan), flash back (penceritaan dimulai dari bagian akhir dulu, kemudian baru diceritakan dari awal asal mula kok bisa terjadi seperti yang di bagian akhir itu), atau bahkan alur cerita gabungan antara alur cerita yang urut dengan alur cerita yang flash back. Namun alur cerita gabungan, bila kita tidak pandai-pandai mengolah kata dalam tulisan kita, bisa-bisa kita malah membingungkan para pembaca (ingat tidak semua pembaca yang membaca tulisan yang kita buat adalah orang dengan kecerdasan yang mencukupi, karena mungkin saja ada beberapa dari mereka yang agak telmi/telat mikir. Oleh sebab itu lebih baik tulisan dan gaya bercerita atau penyajian tulisan kita seharusnya dibuat sesederhana mungkin dan bisa dimengerti oleh semua orang. Hindari bahasa-bahasa para pejabat yang pakai istilah-istilah adaptasi dari bahasa asing yang sok keren, pakailah istilah dalam bahasa Indonesia yang mudah dimengerti).

6. Mengenai gaya bercerita, sebaiknya kita memakai gaya bercerita kita sendiri, dengan kata-kata yang sederhana, mudah dimengerti, pembahasan jangan terlalu berbelit-belit, pakailah perumpamaan-perumpamaan yang mudah untuk menjelaskan sesuatu yang mungkin sedikit rumit, sehingga dengan adanya perumpamaan itu para pembaca bisa terbantu untuk memahami apa yang kita maksud. Dalam menulis, sebaiknya kita tidak perlu terlalu kaku dalam hal pemilihan diksi (pemilihan kosa kata), bisa saja kita pakai bahasa gado-gado (Indonesia-Jawa), walaupun tidak selalu disarankan. Pendek kata, kita menjadi diri sendiri saat kita menulis sesuatu. Jangan pernah berusaha meniru gaya bercerita orang lain dari tulisan tertentu yang pernah kita baca. Tiap orang adalah pribadi yang unik, yang memiliki ciri khas dan tentu saja cara bercerita dan cara penyampaian isi pikirannya tentu akan berbeda-beda. Justru dengan ciri khas gaya penulisan dan cara bercerita kita yang unik itulah, maka akan menjadi semacam kekhasan kita (bahasa kerennya “trade mark kita”). Seperti halnya dalam dunia musik, setiap penyanyi tentu punya style/gaya dan penampilan serta genre (tema musik) yang tersendiri.

7. Tema apa yang bisa kita sajikan dalam tulisan kita ? Mulai saja dengan menulis sesuatu yang sederhana yang ada di sekeliling kita. Para penulis bisa saja mengambil topik mengenai pengetahuan ilmiah, pengetahuan umum, hobi dan ketrampilan, tutorial perbengkelan/otomotif, keagamaan, pengalaman hidup yang membawa hikmah, tutorial memasak, tutorial komputer, tutorial HP, tutorial bercocok tanam/tanaman hias, tutorial desain atau bahkan tentang tips dan tutorial mengenai tata rias kecantikan, berbagai macam humor seputar dunia sekolah, kekonyolan teman, kehidupan di rumah, diri kita sendiri, atau bahkan obyek benda mati yang paling remeh sekalipun (sebagai obyek penderita yang kemudian dianggap seakan-akan sebagai makhluk hidup yang mempunyai perasaan dan emosi. Di situlah kemampuan kita untuk menceritakan segala hal maupun kejadian yang terjadi di sekitar obyek benda mati tersebut, sehingga seakan-akan obyek benda mati tersebut sebagai saksi hidup yang bisa menceritakan segala hal yang terjadi dari sudut pandang si benda mati itu. Dengan kata-kata dan diksi yang tepat dan berkesan lugu dan polos, untuk menggambarkan setiap kejadian dan berbagai hal yang terjadi maka semua gambaran ilustrasi dalam bentuk cerita itu sudah bisa disebut sebuah karya cerita pendek yang cukup unik). Baiklah, misalnya saja kita tetapkan saja kertas tissue toilet sebagai obyek yang akan kita bahas. Kita pura-puranya memposisikan diri kita sebagai kertas tissue toilet tersebut, lalu kita bisa berangan-angan/membayangkan dan tentu saja berimajinasi apa saja yang akan dilakukan orang dengan kertas tissue toilet tersebut. Tentu saja akan muncul berbagai “versi” cara orang menggunakan kertas tissue toilet tersebut, dan bahkan mungkin ada orang yang tidak menggunakan kertas tissue toilet itu sebagaimana fungsinya. Kita bisa juga membayangkan dan membahas tentang berbagai tipe orang yang masuk ke kamar kecil / toilet (tempat kertas tissue itu berada), mulai dari orang yang lemah lembut, grusa-grusu, sampai orang yang jorok sekalipun. Semakin unik dan semakin polos kita menggambarkan sesuatu yang berhubungan dengan kertas tissue dengan orang-orang yang menjadi pengunjung toilet, serta semakin kita bisa membawa pembaca untuk lebih “menghayati” akan “penderitaan” si kertas tissue, berarti tulisan kita sudah cukup komunikatif dengan para pembaca.

8. Bagi penulis yang tema tulisannya lebih banyak ke masalah teknis atau tutorial mengenai suatu topik tertentu, misalnya tentang Hand Phone atau komputer, tulisan tentang resep masakan, atau yang lainnya, sangat disarankan agar tulisan sebaiknya diberi ilustrasi/gambar pendukung baik gambar buatan tangan ataupun mungkin foto-foto pendukung yang “bisa memberikan gambaran” kepada para pembaca agar tulisan kita lebih komunikatif dan interaktif dengan para pembaca yang mungkin masih awam.

9. Jangan terlalu tegang dan takut salah, santai saja saat kita akan memulai menulis tentang sesuatu. Biasakan membawa buku/notes kecil atau bahkan beberapa helai potongan kertas dan bolpoin kemanapun kita pergi. Atau bahkan mungkin flash disk bagi yang mampu membelinya, Siapa tahu kita bertemu dengan hal-hal yang bisa menjadi ide untuk bahan tulisan kita, maka kita akan dengan mudah membuat poin-poin penting yang bisa dicatat di selembar kertas yang kita bawa tadi. Atau bahkan orang / kenalan yang membawa laptop yang berisi data-data/bahan-bahan yang bisa mendukung isi tulisan kita, jadi kalau kita membawa flash disk, kita bisa meminta ijin untuk mengcopy file-file data pendukung yang mungkin dimiliki orang/teman kita di komputer laptopnya. Saat menulis jangan pernah membatasi sampai berapa halaman isi tulisan kita, karena biasanya para editor di koran, majalah atau penerbit pasti akan selalu mengedit tulisan kita. Dalam banyak kasus, tulisan kita yang semula pendek bisa disulap oleh penerbit menjadi tulisan yang sangat panjang dan detil, atau bahkan sebaliknya. Ini sesuai dengan pengalaman penulis artikel ini yang pernah mengirimkan naskah tulisan ke majalah HAI dan majalah INFO KOMPUTER. Di majalah HAI, artikel humor penulis yang saat itu panjangnya satu setengah halaman, bisa disulap oleh editor majalah HAI menjadi cukup dua alinea saja tanpa mengurangi makna isinya. Di majalah INFO KOMPUTER, naskah artikel penulis yang semula hanya tiga perempat halaman bisa disulap oleh redaksi/editor majalah INFO KOMPUTER menjadi dua halaman penuh yang dilengkapi pula dengan ilustrasi foto capture dari layar desktop komputer.

10. Jangan pernah memperkirakan atau mematok harga mati berapa honor yang seharusnya kita terima, karena tiap media cetak atau penerbit memiliki patokan harga yang berbeda-beda. Ada yang memberikan patokan honor berdasarkan jumlah artikel / topik artikel yang dimuat (dimana per artikel dihargai mulai dari Rp 80.000,- s/d Rp 100.000,- ; ini untuk media dalam negeri/Indonesia. Media asing seperti beberapa majalah di Australia dan Amerika bahkan bisa memberikan honor yang lebih tinggi yaitu antara Rp 500.000,- hingga Rp 1.000.000,- per artikel yang dimuat ; nominal mata uang sebenarnya dalam dolar dan tentu saja setelah ditransfer ke rekening kita akan berubah menjadi rupiah). Ada pula beberapa media majalah yang memberikan patokan honor berdasarkan jumlah halaman cetak jadi yang dimuat di majalah tersebut dimana per halaman untuk tulisan yang dimuat dihargai antara Rp 70.000,- s/d Rp 100.000,-. Jadi kalau tulisan artikel kita yang tadinya pendek karena diketik dalam 1 spasi atau satu setengah spasi dengan total halaman 2 lembar misalnya, bisa jadi setelah diedit dan dilayout oleh tim redaksi majalah, tulisan kita bisa disulap menjadi 4 hingga 6 halaman atau bahkan mungkin dipersingkat menjadi kurang dari naskah aslinya. Jadi semuanya tergantung dari kebijakan tim redaksi majalah yang kita kirimi naskah artikel kita. Biasanya, bila naskah artikel kita dimuat di suatu majalah kita akan diberikan edisi majalah yang memuat tentang tulisan kita secara gratis (disamping honor yang kita terima). Namun jangan terlalu banyak berharap karena tidak semua media cetak mempunyai kebijakan seperti itu. Bila tujuan kita menulis bukan untuk dimuat di majalah atau koran, melainkan untuk diterbitkan dalam bentuk buku, dari hasil obrolan dengan para penerbit, biasanya para penerbit memberikan royalti (hak cipta) yang dinilai dalam bentuk uang yang nominalnya biasanya sebesar 6% - 10% dari total penjualan / cetakan yang biasa dibayarkan setiap penerbit mencetak dan menerbitkan buku tulisan kita. Ada penerbit yang sekali cetak bisa berani mencetak ratusan buku atau bahkan ada yang sekali cetak bisa sampai 1000 buku atau bahkan lebih. Semua tergantung ke masing-masing penerbit. Dalam komunikasi dengan penerbit, kita bisa berkomunikasi dengan telepon (untuk penerbit luar kota) atau mendatangi langsung ke alamat penerbit. Sedangkan untuk pengiriman naskah karya tulis kita bisa lewat pos, lewat e-mail atau bahkan diserahkan langsung dengan dibawa sendiri ke penerbit. Ada penerbit yang hanya meminta versi digital tulisan kita (dalam bentuk file Ms-Word atau RTF) yang disimpan di disket atau CD atau dikirim lewat e-mail, dan ada pula yang bahkan meminta baik versi digital tulisan kita (dalam bentuk file Ms-Word atau RTF yang disimpan di disket atau CD) maupun versi cetaknya (yang dicetak/di-print di kertas folio atau A4). Semuanya tergantung dari kebijakan masing-masing penerbit. Untuk itulah sebaiknya kita melakukan konfirmasi dan negosiasi dulu dengan penerbit tentang bentuk dan format naskah tulisan kita serta cara pengirimannya.

Oleh : Haryo Bagus Handoko

Read More..

Cara Mempercepat Windows Xp ( 3 )


1. Mendisable Service Windows yg tidak diperlukan.Karena windows ditujukan untuk berbagai user dan tugas, maka windows membuat service yg sebenarnya tidak tidak terlalu diperlukan. Service2 berikut ini seringkali memakan resouce yg tidak sedikit, dengan mendisable (me-non-aktif-kan) maka komputer kita bisa mendapatkan sedikit boost karenanya.Yang perlu dimatikan adalah :
* Alerter
* Clipbook
* Computer Browser
* Distributed Link Tracking Client
* Fast User Switching
* Help and Support - (Jika anda mengunakan windows help, maka langkah ini diskip aja)
* Human Interface Access Devices
* Indexing Service
* IPSEC Services

* Messenger
* Netmeeting Remote Desktop Sharing
* Portable Media Serial Number
* Remote Desktop Help Session Manager
* Remote Procedure Call Locator
* Remote Registry
* Remote Registry Service
* Secondary Logon
* Routing & Remote Access
* Server
* Telnet
* TCP/IP NetBIOS Helper
* Upload Manager
* Universal Plug and Play Device Host
* Wireless Zero Configuration -(Jangan didisable jika anda mengunakan Wireless)
* Workstation

2. Matikan System restoreSystem restore bisa bermanfaat jika komputer bermasalah, akan tetapi semua restore point yg disimpan bisa memakan ruangan yg cukup besar di harddisk. System restore membebani karena selalu memonitor sistem, dengan mendisable system restore maka sebagian resorce bisa dialokasikan untuk hal yg lain.
 Buka Control Panel
 Klik System
 Klik System Restore tab
 Klik 'Turn off System Restore on All Drives'
 Klik 'Ok'

3. Mempercepat akses Folder - dengan mendisable Last Access Update.Jika anda memiliki banyak folder dan subdirectories, maka akses ke Direktory2 Windows XP terasa sangat berat dan seringkali cuman membuang waktu. Dengan mengupdate time stamp di registry, yaitu last access update untuk semua sub directory. Proceed with caution: Langkah berikut bukan untuk N00bie
 Start>Run>regedit
 "HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\C ontr ol\FileSystem"
 Klik kanan di bagian yg kan (cari area yg kosong), lalu pilih 'DWORD Value'
 Bikin DWORD Value dengan nama 'NtfsDisableLastAccessUpdate'
 Klik kanan pada value baru terus pilih 'Modify'
 Ubah data menjadi '1'
 Klik 'OK'

4. Me-non-aktifkan Microsoft System Sounds Secara default MS sound systems membuat komputer berbunyi/bersuara ketika booting awal, shutdown, error, dll. Skenario suara windows jelas2 membuat komputer lebih lambat (terutama dalam waktu shutdown dan booting awal), untuk me-non-aktifkan silahkan ikuti langkah berikut:
 Buka Control Panel
 Klik Sounds and Audio Devices
 Klik tab Sounds
 Pilih "No Sounds" dari Sound Scheme
 Klik "No"
 Klik "Apply"
 Klik "OK"

5. Mempercepat waktu BootFitur yg lumayan asik dari Windows XP adalah kemampuan untuk mendefrag ketika ada dalam proses booting. Boot Defrag pada prinsip menata file2 yg relevan dengan booting secara berurutan. Secara default fitur ini telah diaktifkan pada beberapa Build Windows, tapi beberapa build windows tidak, ada baiknya kalo kita cross check terhadap fiotur yg satu ini.
 Start Menu>Run
 Regedit
 HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Dfrg\BootOpt imizeFunction
 Cari "Enable" dibagian kanan regedit
 Klik "Modify"
 Pilih "Y to enable"
 Reboot

6. Mempercepat Performa SwapfileJika anda memiliki ram lebih besar dari 256MB bisa dibilang tweaking yg ini akan membuat sistem anda berjalan lebih cepat. Tweaking ini pada dasarnya PC kita mengunakan setiap byte dari memori fisik yg terpasang di komputer kita, SEBELUM mengunakan swap file.
 Start>Run
 "msconfig.exe">ok
 Klik tab System.ini
 Klik tanda plus pada tab 386enh
 Klik kotak new kemudian ketik "ConservativeSwapfileUsage=1"
 Klik OK
 Restart

7. Mempercepat Loading Windows MenuTweak ini adalah tweaking fav saya, karena akan komputer kita terasa lebih cepat. Tweaking ini membuang waktu delay ketika kita mengklik menu dan windows XP menampakkan Menu.
 Start>Run
 Regedit>Ok
 "HKEY_CURRENT_USER\Control Panel\Desktop\"
 Pilih/Sorot "MenuShowDelay"
 Klik kanan dan pilih "Modify'
 Ketik angka "100"

8. Mempercepat Shutdown Windows XP.Tweaking ini mengurangi waktu tunggu secara otomatis ketika windows sudah menerima instruksi untuk shutdown
 Start>Run
 'Regedit'>OK
 'HKEY_CURRENT_USER\Control Panel\Desktop\'
 Sorot 'WaitToKillAppTimeout'
 Klik kanan dan pilih modify
 Ubah value menjadi '1000'
 Klik 'OK'
 Sorot 'HungAppTimeout'
 Klik kanan dan pilih modify
 Ubah value menjadi '1000'
 Klik 'OK'
 'HKEY_USERS\.DEFAULT\Control Panel\Desktop' sorot
 WaitToKillAppTimeout'
 Klik kanan dan pilih modify
 Ubah value ke '1000'
 Klik 'OK'
 'HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Contr ol\' sorot
 'WaitToKillServiceTimeout'
 Klik kanan dan pilih modify
 Ubah value menjadi '1000'
 Klik 'OK'

Read More..